13 April 2009

EEP Tewaskan Satu Serdadu AS

Riwayat Center-BAGHDAD, KOMPAS.com - Satu tentara Amerika Serikat tewas di Irak tengah pada Senin (13/4) sesudah bom jalanan canggih menghancurkan iringannya, kata tentara Amerika Serikat. "Seorang tentara sekutu tewas akibat luka dari serangan bom rakitan (EEP) atas iringan di selatan Karbala, kota suci Syiah," kata pernyataan tentara.

EFP adalah jenis canggih bom jalanan. Sejak lama, tentara Amerika Serikat menuduh Iran memasok bom jenis itu kepada kelompok bersenjata di Irak.

Kematian terahir itu membuat jumlah tentara Amerika Serikat tewas sejak serbuan Maret 2003 untuk menumbangkan Presiden Saddam Hussein menjadi 4.273 orang, kata hitungan kantor berita Perancis AFP berdasarkan atas laman mandiri icasualties.org.

Pada Jumat, lima tentara Amerika Serikat tewas oleh bom truk jibaku di kota Mosul, Irak utara, dalam serangan paling mematikan atas tentara dalam lebih dari setahun. Serangan itu pun merupakan pengeboman paling mematikan bagi pasukan Amerika Serikat di Irak dalam beberapa bulan terkini.

Pemberontakan pimpinan Al Qaeda dan pejuang lain terbukti sulit dipadamkan di Mosul, 390 kilometer utara Bagdad. Meski, kekerasan, yang merupakan buntut dari serbuan Amerika Serikat pada 2003, mereda di penjuru lain Irak.

Dua prajurit Amerika Serikat dan 20 anggota pasukan keamanan Irak cedera dalam pengeboman tersebut, kata tentara Amerika Serikat. Polisi Irak menyatakan ledakan itu mencederai 70 orang dan menghancurkan dua kendaraan lapis baja Amerika Serikat dan lima kendaraan Irak.

Jumlah prajurit Amerika Serikat tewas dalam tugas di Irak pada Maret mencapai angka terendah sejak serbuan tersebut. Namun, pada Februari, empat prajurit Amerika Serikat tewas akibat serangan tunggal. Sedikitnya, 4.200 prajurit Amerika Serikat dan puluhribuan orang Irak tewas sejak serbuan itu.

Tentara Amerika Serikat menyatakan pasukannya menangkap dua tersangka dalam pengeboman itu. Tentara keenam tewas akibat bom jalanan pada Minggu di utara Bagdad.

"Seorang prajurit sekutu dari Amerika Serikat tewas akibat luka sesudah bom buatan diledakkan di propinsi Salaheddin," kata pernyataan tanpa memberikan rincian.

Juru bicara tentara Amerika Serikat memastikan pengeboman pada Jumat itu merupakan serangan paling mematikan terhadap pasukan negara adidaya tersebut sejak 10 Maret tahun lalu. Waktu itu, seorang pengebom jibaku menyerang ronda pasukan berjalan kaki di Bagdad menewaskan lima prajurit Amerika Serikat.

Meski pasukan Amerika Serikat dan Irak berulang kali bergerak di Mosul, kota itu tetap dilanda perlawanan kuat, antara lain akibat perpecahan suku antara warga Arab Sunni dengan Kurdi dan juga karena persaingan suku.

Tentara Amerika Serikat dalam beberapa pekan terkini meremehkan pembicaraan mengenai peningkatan kekerasan di Irak, sementara pasukan menyiapkan penarikan dari kota utama Irak sebelum 30 Juni dan dari seluruh negara itu pada akhir 2011.

Letnan Jendral Lloyd Austin, pejabat tertinggi kedua tentara Amerika Serikat di Irak, mengatakan di Baghdad pada 1 April bahwa serangan tingkat tinggi bukan merupakan pertanda bahwa keadaan keamanan di seluruh Irak memburuk.

Seorang pengebom jibaku meledakkan truk berisi bom di dekat pangkalan tentara dan polisi Irak di kota Mosul, menewaskan seorang tentara dan mencederai 30 orang lain pada Jumat, kata polisi.

No comments:

Post a Comment